Lagu Armada untuk Seventeen, Ifan Tolak Nyanyikan Beberapa Liriknya
'Demi Tuhan, Aku Ikhlas'
Begitu lagu yang tiba-tiba dirilis Armada bersama Ifan Seventeen. Bahkan tak butuh waktu lama bagi Armada untuk menggodok lagu tersebut. Semua terbilang cepat. Dari akun sosial media Armada, terlihat Rizal cs mulai rekaman pada 1 Februari lalu. Mereka menggodok lagunya terlebih dahulu hingga diketahui sekitar tgl 11 Febuari Ifan melakukan take vocal. Wow... Lagu pun dirilis lewat channel YouTube Armada pada 14 Februari tengah malam.
Sungguh proses rekaman yang sangat singkat dan perilisannya pun tidak menggunakan campaign promosi panjang seperti yang dilakukan band-band kebanyakan. Apalagi ini Armada berhasil membawa Ifan ke studio yang notabene seluruh orang tahu ia masih belum "bisa" bernyanyi.
Tawaran panggung masih belum terpikirkan olehnya, apalagi rekaman lagu baru sepeninggal istri tercinta Dylan Sahara juga teman seperjuangannya di Seventeen.
Armada tidak sebegitu "ngoyo"-nya mempromosikan single ini. Padahal bisa sangat berpotensi mendapatkan perhatian dan jadi hits. Promo yang dilakukan hanya kompakan posting video behind the scene bersama Ifan tak sampai sehari sebelum rilis. Lalu sejam sebelum video diunggah, Armada dan Ifan melakukan sesi "preskon" live di Instagram juga Facebook. Thats its. Untuk urusan manggung promo lagu ini juga Ifan belum tentu bisa karena dia harus menjalankan serangkaian tugas dan kewajibannya di Pontianak.
Jangan berburuk sangka dulu. Semua sudah direncanakan Armada dan Ifan dengan baik. Terkait momentum, kolaborasi dan bagaimana lagu ini tercipta semua terjawab lewat video live mereka. Berikut aku kutip mohon disimak dulu ya. Beberapa kata aku rapihkan agar mudah dimengerti terutama bagian saat Ifan bicara karena kata dan kalimat berulang dan lompat-lompatan heheeeee... Tapi tanpa mengurangi atau menambahkan feel dan esensi pembincangan mereka kok. Aku paham apa maksudnya terlebih aku sudah cukup akrab dengan gaya bertutur Ifan (yang sebelumnya) hihiiii....
Rizal :
Lagu ini tercipta bertepatan dengan kejadian di Tanjung Lesung. Waktu itu tgl 22 Des aku sama Mai lagi di studio. Genjrang-genjreng di studio lalu kita menemukan nada yang menurut kita enak. Kita berdua mikir temanya tentang orang yang berusaha untuk mengikhlaskan orang yang dicintainya udah pergi. Kita buat waktu itu bukan dalam keadaan berpulang. Pas kita bikin jam setengah 10 malam dan jam 12 pas keluar studio ada kru kita bilang Seventeen kena tsunami. Alhamdulilah salah satu saudara kita Ifan selamat dari musibah ini. Yang sayangnya beberapa teman kita di Seventeen kembali berpulang dan Ifan kehilangan istrinya.
Kita bikin lagu ini tanpa rencana. Bukan karena ada bencana terus kita sok-sokan bikin lagu. Cuma pada saat recording ada tercetus ide untuk mengajak Ifan kolaborasi bukan untuk dalam tanda kutip mengambil momen. Ini lebih salah satu support kami untuk Ifan supaya dia lebih kuat, lebih bangkit. Dengan niatan supaya dia kembali nyanyi. Dan awalnya Ifan nolak banget.
Kita tahu alasannya, cuma mungkin ada beberapa orang di lingkungan Ifan yang menguatkan ini bisa jadi semangat baru. Bisa jadi salah satu bentuk kenangan ke anak-anak Seventeen dan almarhumah istri. Ifan merapat dan mau diajak kolaborasi.
Ifan:
Yang pasti awalnya berat, pas Rizal pertama kali ngomong nyiptain lagu yang ternyata dibikinnya itu pas saat kejadian tsunami, pertama merinding sampai tiba-tiba Rizal dengerin lagunya. Ternyata lagunya sangat emosional buat gue.
Sempat apa ya, ada beberapa lirik yang nggak bisa gue nyanyiin. Kalian akan bisa liat sendiri manakah lirik yang nggak bisa gue nyanyiin.
(Gue) menolak (karena) memang berat biasanya belasan tahun recording sama mas Herman, Mas Bani dan Mas Andi tiba-tiba sendiri itu berat. Tapi sekali lagi lagunya itu menyentuh banget, emosional banget. Dan ternyata sahabat gue di Armada memperbolehkan dan mengizinkan buat kalaupun ikut (kolaborasi) boleh ada beberapa lirik yang belum bisa dinyanyiin. Dan memang kita sebagai musisi itu curhatnya lewat lagu dan sangat menyenangkan ada sebuah lagu yang dijadiin tempat curhat. Akhirnya bismillah dengan diizinkan aku nggak bisa nyanyiin beberapa lirik, aku recording.
(Ini) sebagai bentuk rasa rindu ke anak-anak (Seventeen) karena menurutku ini kalau pun memang almarhum Bani, Herman, Andi termasuk almarhumah istriku, kalau mereka bisa ngomong akan bilang makasih karena rasa kasih sayang yang tercurah di lagu ini memang terasa banget. Dan memang dipersembahkan Armada untuk Seventeen dan istriku. Terasa banget dalam liriknya.
Rizal :
Yang kita tahu kalian manggung di Tanjung Lesung dan beberapa hari sebelumnya istriku berkabar sama Dylan dan merencanakan sesuatu yang seru dan mungkin saja Allah kasih pesan lewat kita. Kita pun dari sekian banyak lirik dan tema entah kenapa gue sama Mai menggebu banget buat naikin (tema ini).
Ifan:
Kalau gue boleh cerita temen-temen lihat ada video behind the scene pas recording memang nggak mudah.. nggak mudah.. nggak mudah. Rizal sebagai voc director marahin gue mulu. Penguasaan emosionalnya susah.
Rizal:
Ini jadi kebanggaan pribadi buat gue juga sih bisa ngedirect vokalis terbaik di Indonesia setelah kanda Pasha dan gue (tertawa). Kita pribadi sangat bangga. Kita bdua anak didik mas Irvnat dan loe sendiri yang minta gue, itu salah satu kebanggan gue pribadi.
Mai:
Ini karya yang paling membanggakan bagi gue karena gue sangat mengidolakan sosok teman-teman Seventeen. Bani, Andi, Herman mereka itu salah satu panutan gue bermusik. Ini sebagai bentuk penghormatan gue untuk Seventeen.
Rizal:
Seventeen jauh lebih lama dari Armada dulu mereka bersama Doni. Dan menjadi baru setelah bergsnti vokalis, Armada dan Seventeen jadi satu angkatan dengan vokalisnya Ifan. Dan dari satu angkatan ini yang terbaik ya Seventeen. Karena konsistensinya dan lagunya menusuk dari depan belakang, atas bawah segala arah. Beruntungnya Seventeen punya vokalis sekelas Ifan. Buatku Ifan mampu mendeliver karya-karya dqri almarhum Herman. Karena buat gue nggak semua vokalis bisa menyanyikan karya sebaik Ifan. Jadi yang gue harapkan adalah semoga dengan keluarnya single ini Armada bisa jadi salah satu orang di Indonesia yang bisa mengembalikan semangat Ifan.
Ifan:
Anak-anak pasti seneng banget ada lagu yang dipersembahkan (oleh) band yang sangat dekat sama kita. Salah satu yang gue lakuin adalah mewakili anak-anak dan Dylan untuk mengucapkan terima kasih atas apa yang Armada lakuin ke Seventeen.
Gue yakin banget kalau mereka masih hidup mereka akan ngucap "Sob ikut, ucapkan terima kasih ke mereka". Termasuk Dylan (akan bilang) "Sayang, kamu ikut nyanyi". Itu pasti terjadi seandainya mereka masih hidup.
Rizal:
Bantu armada untuk terus menyemangati Ifan. Kalau ada tagline We are Seventeen sekarang udah lebih lebar lagi. Sekarang gue Seventeen dan semua orang di Indonesia adalah Seventeen.
Ifan:
Berat berat berat berat berat. Itu (rekaman) sebuah perjalanan emosional yang sangat berat. Laguya bagus banget, liriknya menyentuh banget.
Mau ga mau pas pertama gue nyanyi yang terbayang pertama adalah muka Dylan dan itu berat. Baru mulai terbayang mukanya mas Herman, mas Andi, mas Bani, mas Oki, Ujang. Ya Allah...
Tapi alhamdulillah di dalam studio ternyata memang Rizal, Mai, Andit menguatkam gue banget.. sabar.. Rizal entah kenapa menguatkam gue dengan ngatain gue drama.. sedih. Loe menguatkan dengan cara beda. Kemaren itu nggak pengen nangis. Nggak pengen. Itu reaksi emosional yang sangat melelahkan. Dan jujur gue bukan orang yang gampang nangis dan jarang nangis sampe akhirnya gue nangis di studio. Tapi gara-gara Rizal, (gue) bisa ketawa lagi.
NAH
Kira-kira begitu perbincangan mereka. Belum semua sih namun sisanya sebenarnya mengulang pembahasan yang sama dan ada bagian yang aku ambil untuk post setelah ini heheee..
Dan laluuuu... Aku mendengarkan lagunya. Seperti Rizal bilang lagu ini masih bernuansa sangat khas Armada namun dengan vokal Ifan terasa lebih bervariasi. Ifan pun terdengar tidak seperti biasanya dia bernyanyi. Tidak seperti saat Ifan membawakan lagu-lagu Seventeen. Di lagu ini Ifan seperti menghilangkan bagian-bagian khas pada pelafalan lirik yang biasa dilakukan bersama Seventeen. Ifan seperti bermain aman atau mungkin terlalu emosional. Aku ga berani nanya ah, biasanya kutanyain dan kita suka diskusi soal lagu-lagunya, tapi kali ini biarin aja. Tapi buatku Ifan seperti kehilangan "taringnya". Kenapa? Biarkan itu jadi rahasia hahaahaa..
Sedikit menambahkan bagian part Rizal bernyanyi sangatlah pas. Mungkin karena memang ini lagu Armada jadi Rizal benar-benar seperti berada di "rumah"nya. Nyaman dan berhasil.
Sedikit menambahkan bagian part Rizal bernyanyi sangatlah pas. Mungkin karena memang ini lagu Armada jadi Rizal benar-benar seperti berada di "rumah"nya. Nyaman dan berhasil.
Video klipnya yang juga dirilis tertanggal 13 Feb di YouTube dibuat dengan sangat sederhana namun cukup untuk lagu ini. Berisikan footage-footage video Ifan dan Dylan juga foto personel Seventeen. Tidak banyak juga porsinya dan dihadirkan dalam nuansa hitam. Pas dan mengena tepat sasaran. Keistimewaan lagu ini memang tidak harus punya klip yang mewah. Ifan dan kisahnya adalah esensi dan Armada muncul ngeband di bagian reff ke akhir ya sebagai band yang mendampingi, mendukung, salah satu sahabat yang menginginkan Ifan kembali bermusik.
Lalu soal bagian lirik yang nggak bisa dinyanyikan Ifan, sudahkan mendengarkan dan tahu sebelah mana? Lirik apa yang tak bisa dinyanyikannya? Share yuk di komen. Sepertinya aku bisa menebaknya pada saat dengerin pertama pakai headphone. Kupisahkan part Rizal dan Ifan dan yup, itu dia. Mungkin ini hanya akan jadi tebakan aku saja dan aku ga tahu Ifan akan bisa cerita lagi tentang lirik mana yang dimaksud.
Tapi ada satu yang kini jadi pertanyaan buatku
"Apakah Ifan sudah bisa benar-benar mengikhlaskan semua?"
Ini jadi kuncinya ya... Semua, semua tanpa terkecuali...
Jangankan untuk peristiwa sebesar itu, hal kecil aja kalau kita kehilangan ya sedih. Berat, apalagi untuk Ifan. Tapi nggak ada yang memaksanya untuk segera. move on ya. Tapi setidaknya Ifan sudah dalam perjalanan menuju ke sana. Pelan-pelan ya kak... Love you πππ€ and yes I love the song and how hard you try kak... Sebelumnya saat kuyakin kamu ditodong nyanyi dalam satu acara beberapa waktu lalu, kamu lempar" bagian reff ke penonton, lalu kini penggalan lirik itu kamu berikan porsinya pada Rizal. It's okay, semua kan baik-baik saja. Lagu ini dan penyebaran support nya nanti yang akan membuktikan kalau kamu nggak akan pernah sendirian... Nggak akan π€π€π€
Yang belum nyimak lagunya bisa langsung di sini ya
Comments