[Review Musik] Klip AgnezMo, Trending Topik Baru Indonesia

Lagi, AgnezMo merilis single terbarunya yang digarap dan diedarkan secara internasional. Single yang baru sekitar 24 jam lalu dirilis tersebut berjudul 'Long As I Get Paid'. Yang tak kalah menarik adalah AgnezMo menyuguhkan video klip dengan konsep yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Nah kecenderungan rilisan musik di Indonesia jarang biasanya dibarengi dengan keluarnya video klip. Kecuali sang artis bernaung dan diurusi sebuah label besar ya, itu pengecualian. Sementara semua jg bisa tau rilisan secara label dan independent di Indonesia lebih dominan yang mana. Bahkan dalam kurun waktu tertentu bisa dihitung jari.

Mengapa dirilis tanpa klip? Melihat pangsa pasar pecinta musik Indonesia sebenarnya menurut aku sih cukup haus akan lagu-lagu baru. Dulu, hanya lagu2 dari band label mayorlah yang akan menonjol, diputar di mana2. Saat ini bahkan band indie sekelas Payung Teduh atau Forthtwnty (gt bukan ya nulisnya) begitu mengeluarkan single, langsung dinyanyikan banyak orang. Semua memiliki kebebasan yang sama. Semua punya kesempatan yang sama.

Lalu para pengolah musik biasanya lebih memikirkan kecenderungan akses menuju musik yang sekarang hits di Indonesia bahkan dunia. Orang mendapatkan info rilisan terbaru lewat sosial media terutama Instagram dan YouTube. Mereka dengan bebasnya juga bisa memilih dan mendengarkan apa yang disuka tanpa harus menunggu lama (zaman semua cuma dengerin radio doang).

Kini layanan musik digital sudah sangat banyak dan orang berlomba mendapatkan presentasi di sana. Juga layanan unduh digital. Ntar kapan2 kita bikin artikel sendiri tentang ini yuk. Belum lagi mereka juga berlomba "yang penting antri dulu masuk radio". Karena untuk mendapatkan air play di radio bukan hal yg mudah lho sekarang heheee..

Kebanyakan musisi indonesia merilis klip sekitar paling lama sebulan setelah singlenya dirilis. Karena mereka memang fokus "jualan" di lagunya dulu. Plus, media untuk menayangkan klip di televisi saat ini jg nyaris tak ada. YouTube dan Vimeo menjadi salah satu aplikasi yang menawarkan penayangan tentu saja berdasarkan trending dan search, maka klip tersebut akan mendapatkan headline yang bagus.

Sementara di kancah musik Internasional, mereka masih punya beberapa pilihan untuk penayangan klip via televisi. Masih banyak program yang menampung mereka. Pasti anak 90an kangen zaman MTV menjadi primadona. Kini?

Back to topic, jadi pilihan AgnezMo untuk merilis single langsung dengan klipnya secara industri yg ia tekuni sangatlah tepat. Begitu pun secara "hausnya" masyarakat Indonesia atau lebih spesifiknya netizen, si penikmat sosial media. Mereka suka mencari perbincangan. Mereka harus terlibat dalam sebuah hal yang hits demi eksistensi.



Dan AgnezMo lagi-lagi berhasil menyuguhkan kemasan yg ciamik untuk karyanya. Yuk kita bahas klipnya ya.

1. Lokasi klip
AgnezMo mendapatkan lokasi yang sangat megah untuk klipnya kali ini. Boleh dibilang jika dibandingkan lagu2 sebelumnya, kali ini lebih mature secara tampilan klip. Agnez tak banyak berjoget meskipun 'Long As I Get Paid' enak buat dijogetin. Klip dibuka dengan menyuguhkan balkon klasik dengan patung2 dan pagar tembok putih di tepi pantai. Langit yang biru serta suara debur ombak mendramatisir suasana di awal klip. Begitu masuk ke dalam rumah, suasana megah dan klasiknya semakin kentara.

Terutama di bagian ruang utama di mana merupakan aula besar dengan jendela2 tinggi. Kebanyakan adegan klip pun mengambil lokasi di sekitaran era ini. Dan lorong dimana AgnezMo duduk serta meja makan besar tempat ia berjoget.

Diduga mansion yang digunakan AgnezMo sama dengan yang pernah dipakai Lady Gaga dalam klip 'Paparazzi' yaitu di Porto Marina Way, Los Angeles, Amerika Serikat.

2. Konsep
Konsep yang disuguhkan sederhana sebenarnya. Tidak ada cerita ala layar lebar dalam klipnya. Hanya seorang AgnezMo yang ingin menyampaikan isi dari lagunya dan ada model pria yang tak lain adalah Brian J White yang pernah main di serial TV Scandal. Selebihnya hampir semua frame fokus pada AgnezMo.

Agnez yang memang memiliki ketertarikan dalam dunia tari juga menyuguhkan gerakan klasik. Tidak berlebihan. Bahkan cenderung ditutupi dengan editing yang "dark" ketika ia berjoget seksi. AgnezMo seperti menitikkan pada body language untuk menyampaikan isi dari lagunya.


3. Wardrobe
Ini yang paling menjadi sorotan netizen. Dalam pembuka, AgnezMo terlihat seksi seperti biasanya memamerkan bagian dadanya mengenakan busana rancangan Anne Avantie. Sebuah bustie ketat berbahan batik, celana panjang dan jubah yang memamerkan corak batik Indonesia. Tak ketinggalan penampilannya pun dilengkapi dengan heels hitam senada batik & headpiece emas. AgnezMo tampil seperti ratu dan berjalan dengan bangganya.

Di adegan lain terlihat Agnez juga mengenakan batik berbeda dengan berbelahan dada rendah bahkan bagian tengah dadanya cukup terbuka. Ikat pinggang besar serta rok batik berbelahan tinggi di paha kirinya. Tak ketinggalan baju ini juga memiliki sayap yang panjang serta berlengan lebar. Duh bahasanya kurang fashion banget yak ahaahahaha..

Di kesempatan lain saat berjoget, AgnezMo (jika tidak salah mengenali) mengenakan baju ketat hitam mengkilat. Selebihnya yang juga perlu diperhatikan adalah wardrobe yang dikenakan sang model pria. Bahan prada berwarna emas yang sangat kontras.
Untuk urusan wardrobe ngga perlu dipertanyakan lagi. AgnezMo termasuk artis yang sangat memperhatikan fashion. Bahkan untuk kehidupan sehari2nya pun demikian.

4. AgnezMo jadi Sutradara
Tak hanya bernyanyi, Agnez menunjukkan kemampuannya di bidang visual. AgnezMo pun ikut menyutradarai klipnya bersama sutradara Sasha Samsonova. Sasha sebenarnya adalah fotografer papan atas yang sering bekerjasama dengan bintang Hollywood. Ia sering melakukan pemotretan untuk brand2 kenamaan juga majalah kesohor.

5. Musik
Untuk musiknya aku ga bisa bahas detail sih. Yang jelas dalam lagunya kali ini AgnezMo bercerita tentang seseorang yang merasa sudah cukup menerima keadaan selama ini. Sehingga kini ia tak lagi mau ambil pusing selama ia "dibayar" dia akan melakukan perannya. Nah detail kata long as i get paid mengarah kemana mungkin nanti kita tunggu aja berita atau rilis dari doi ya.

Judul lagu ini jika dibaca terpisah dari lirik lainnya tentu saja mengandung konotasi negatif. Tapi mungkin berhubung netizen juga belum memahami detail konten lagu, mereka tak banyak komentar banyak tentang itu. Setidaknya baguslah, memang seharusnya begitu ya kan..

Tapi kalau boleh disimpulkan dari semua poin di atas, AgnezMo terlibat di semua elemen klipnya. Ia terlibat jauh dalam hal kreatif dan ia tahu benar apa yang diinginkannya.

Terakhir adalah komentar netizen. Ini bukan kali pertamanya AgnezMo menyuguhkan culture yang berbeda dalam klipnya. Boleh dibilang juga klip ini nggak kalah seksi kok sama yang sebelumnya. Bahkan banyak adegan "dada dikempit" di sini. Namun tampaknya lebih banyak komentar baik karena kesuksesan AgnezMo mencuri perhatian lewat baju yang ia kenakan.


Begitu pula dengan cut to cut dalam klip serta coloring yang ia pilih. Beberapa gerakan seksi malah disuguhkan dengan lampu temaram sehingga tak terlalu mencolok. Sepertinya orang Indonesia lebih suka "grey area" macam klip ini. Padahal menurut saya, Agnez super seksi bahkan berkat semua editing yang dilakukan sang editor klip. Lekukan tubuh AgnezMo bisa terlihat jelas dari busana yang ia kenakan ditambahan gerakan yang cukup eksotis. But lagi2, she do it smoothly. Well done!!



Saya kira angka 1,6 juta viewer YouTube dalam 24 jam layak untuk Agnez. Bahkan seharusnya ia dapat lebih dari itu. Mau taruhan kira2 dalam 1 minggu ini berapa angka viewer yang bisa ia dapatkan???

Oh iya hampir lupa, Klip AgnezMo yg daritadi di bahas ada di bawah sini ya


Comments

Popular posts from this blog

Ngobrol Bareng Doni Saputro Eks Vokalis Seventeen

Lagu Armada untuk Seventeen, Ifan Tolak Nyanyikan Beberapa Liriknya

Jagostu... Jagostu... Jagostu...