Melihat Dunia & Mengharumkan Bangsa dengan Garuda Indonesia
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Begitu banyak pengalaman terbang mengunjungi banyak tempat baru & indah. Di antara semua kisah itu, kisah inilah yang terindah. Karena semua orang bisa menceritakan tentang perjalanan tamasya ke tempat indah mereka. Buat aku, indah adalah ketika bisa bangga berada di mana saja sebagai orang Indonesia.
Dua tahun lalu saat masih full time sebagai freelancer, aku mendapatkan banyak kesempatan melihat dunia. Bukan hanya bepergiannya tapi juga mendapatkan cerita baru. Saat itu salah satu pekerjaan freelancerku adalah bergabung dalam tim managemen Melanie Subono. Satu kesempatan besar ketika Mel (begitu biasanya aku manggil doi), mendapat tawaran untuk menjadi field commander di salah satu tim Drumband kenamaan Indonesia, DCI (Drum Corps Indonesia).
Ia dipilih untuk bersama-sama berjuang di World Music Contest XVII-2013 di Kerkrade, Netherland. Semua begitu indah, jadwal latihan disusun rapih dengan persiapan menuju kontes tersebut. Karantina selama berbulan-bulan. Begitu tanggal keberangkatan semakin dekat, kami harus kecewa. Latihan panjang dan perjuangan tersebut terhalang dana. Tidak ada instansi ataupun sponsor yang mau membiayai tim kami bertanding membawa nama Indonesia di dunia. Bahkan pihak pemerintahan pun tidak memberikan kabar sedikitpun. Mel harus mundur?
Tidak! Perjuangan baru dimulai. Banyak pintu kami gedor sendiri secara berdikari untuk mendapatkan "modal" menuju kompetisi tersebut. Dan dengan ketulusannya, Garuda Indonesia memberikan kami kepercayaan yang begitu besar. Mereka memberikan sponsor! Empat tiket Garuda Indonesia PP Jakarta - Netherland di tangan kami. Bahkan ada tiket executive pula dalam rombongan tersebut. Sumbangsih Garuda Indonesia sungguh begitu besar. Ketika menerima kabar bahagia itu, aku dan Mel sama-sama tercekat! Garuda Indonesia mewujudkan impian kami. Karena tujuan kami mulia, untuk Indonesia.
Buat saya pribadi, berangkat ke Belanda wow, its a dream come true. Dan saat itu saya juga berkesempatan membawa si kecil yang baru berusia 11 bulan. Kami akan berada di Belanda & Prancis total selama 22 hari. Yeay...
Yang tidak boleh dilewatkan adalah pengalaman perjalanan PP dengan Garuda Indonesia. Ini kali pertamanya aku sekeluarga terbang jarak jauh banget. Walau kami duduk di kelas Ekonomi, semuanya sangat nyaman. Makanan & minuman juga tidak hentinya dihidangkan. Apa yang kami minta untuk membuat kami nyaman dalam perjalanan terus diberikan mereka. Seperti hiburan di dalam pesawat, pilihan tontonan yang menarik membuat kami tidak bosan.
Apalagi dalam perjalanan pulang, Hyde juga mendapatkan tempat tidur bayi. Makanan bayi pun diberikan kelas dunia. Makanan berkualitas dan bahkan cinderamata berupa kebutuhan bayi dalam pouch special. Isinya diaper, bedak bayi, sabun bayi dll. Manis banget.. Aku masih simpan sampai sekarang buat kenang-kenangan.
Menurut Mel yang duduk di bangku executive, dia bahkan sampai kekenyangan karena tidak berhenti diberikan makanan. Ia juga mendapatkan pouch mewah berisikan perlengkapan travel kit yang serba lengkap. Ih iri hahaha... Tidak ada keterlambatan penerbangan, bahkan saat kami transit pun petugas dengan sigap menyiapkan stroller bayi di pintu pesawat. So sweet...
Begitu sampai, rasanya nggak mau turun hahaha.. Eh tapi kan kita mau bertanding. Ada pertandingan besar yang menanti kami dan kami sungguh tidak sabar! Hingga sampailah kami ke kota kecil bernama Kerkrade setelah beberapa hari sebelumnya kami jalan-jalan dulu sebelum tugas besar menanti.
Hyde baru 10 bulan, blm bisa jalan sendiri -_-"
Untuk menuju Kerkrade, kami naik kereta dari Amsterdam selama hampir 2 jam. Kerkrade ternyata adalah kota perbatasan Belanda - Jerman. Kota tersebut sangat kecil dan semua penduduknya ternyata memang mempersiapkan diri untuk World Music Contest XVII-2013. Bendera Indonesia juga terpajang di beberapa sudut kota. Kami sangat terharu. Beberapa hari menjelang pertunjukan, latihan semakin ketat.
Di tengah dinginnya udara Kerkrade, kami tidak berhenti baris berbaris. Semua demi Indonesia dan banyak pihak yang menitipkan kepercayaan pada kami. Hingga akhirnya tibalah di hari pertandingan. Beginilah suasana sebelum kami memulai pertandingan tepatnya pada 21 Juli 2013 di Parkstad Limburg, Kerkrade, Netherland.
Bersiap memasuki arena perlombaan
Lihat ada Garuda Indonesia di seragam Mel :)
Hormat untuk Indonesia
Air mata aku tidak berhenti mengalir ketika kami akhirnya berhasil menyelesaikan pertunjukan kami di sana. Di mata dunia, di mata 10 ribu lebih penonton dari seluruh penjuru dunia yang menyaksikan kami. Yang menyaksikan nama Garuda Indonesia terpampang di punggung Mel. Ketika semua orang tahu tim hebat itu adalah kami, orang Indonesia! Moment itu nggak akan pernah tergantikan dengan apapun.
Kami pun akhirnya berhasil membawa pulang 1 medali perak dan 1 medali perunggu. Kami mungkin belum menjadi nomor satu tapi tidak akan yang bisa menggantikan semua perjuangan dan kisah kami. Kami sungguh bangga menjadi bangsa Indonesia. Semua orang menyambut kemenangan kami, bahkan bukan orang pribumi pun ikut menangis dan menghampiri memberikan selamat kepada kami. Aku masih suka sesak di dada lho kalau ingat moment itu.
Mel memberikan hormat usai pertandingan.
Well, beginilah yang terjadi ketika kamu tidak berhenti bermimpi hingga semua bisa terwujud. Berkat kerja keras, perjuangan juga rekan yang hebat. Kalau saat itu ga ada Garuda Indonesia, asli ga jadi berangkat. Terdengar lebay atau mau ngebangga2in gitu? Nggak sih seriusan. Dibantu beberapa sponsor lain juga yang bikin kita bisa makan tiap hari di sana. Yeay...
Mungkin orang lain bisa bepergian ke luar negeri lebih sering untuk berlibur. Tapi saya memilih kerja seperti ini apalagi bisa membanggakan bangsa. Semoga kesempatan seperti ini bisa lebih sering saya dapatkan. Atau mungkin di dalam negeri, jika aku bisa berguna untuk bangsa, maka please gunakanlah.. *lho hahaha...
Seragam Mel ini spesial dijahit nyokap dgn model rancangan kreasi saya
Seragam tampak depan
Eh ini adalah salah satu link berita ttg kompetisi tersebut di Tempo.
Lalu ini juga link YouTube ketika kami bertanding di sana.
Oh iya jumlah tim kami saat itu yang berangkat menuju Kerkrade adalah sekitar 90 orang. Dan anak-anak itu, mereka menggunakan uang masing-masing untuk mendanai perjalanan mereka lho. Gila kan yaaaaaaa...
Pada nanya terus fungsi aku di sana ngapain? Tugas aku sebagai media koordinator, Jadi mengatur segala pemberitaan tentang ajang tersebut ke Indonesia. Sama sebagai seksi remponglah. Liat aja ini saya dan Mel di menit-menit persiapan. Ada Hyde di balik jaket aku yg super kegedean itu, kedinginan bobo dia hehehe...
Blog kedua ini seharusnya bercerita tentang Seventeen selepas album Sweet Seventeen. Yang belum nyimak blog pertamanya boleh klik dulu di sini ya. Tapi sebelum beranjak ke album ketiga berarti adl saat Bani cs pindah untuk berjuang ke Jakarta bersama Ifan sebagai vokalis baru, aku mau publish interview dengan Doni Saputro, sang mantan vokalis. Doni saat itu di mata aku adalah sosok pria "berisi" yang sangat ramah. Doni santun dan murah senyum. Orangnya juga pandai membawa suasana jadi ramai. Satu hal yang paling kuingat sampe sekarang adalah karakter vokalnya yang khas. Agak nggak nyangka doi bisa nyanyi karena sebelumnya ku tahu dia itu bassist band EsNanas. Langsung aja yuks, ini dia: Dok. Doni Saputro Ceritain dong mas tentang masa-masa Seventeen di album pertama Anak-anak itu, kami masih lugu. Beneran lugu. Jadi pertama mau rekaman itu juga ga ngerti harus melakukan persiapan apa aja. Bahkan saat label pertama tertarik dengan kita pun kita nggak ng...
'Demi Tuhan, Aku Ikhlas' Begitu lagu yang tiba-tiba dirilis Armada bersama Ifan Seventeen. Bahkan tak butuh waktu lama bagi Armada untuk menggodok lagu tersebut. Semua terbilang cepat. Dari akun sosial media Armada, terlihat Rizal cs mulai rekaman pada 1 Februari lalu. Mereka menggodok lagunya terlebih dahulu hingga diketahui sekitar tgl 11 Febuari Ifan melakukan take vocal. Wow... Lagu pun dirilis lewat channel YouTube Armada pada 14 Februari tengah malam. Sungguh proses rekaman yang sangat singkat dan perilisannya pun tidak menggunakan campaign promosi panjang seperti yang dilakukan band-band kebanyakan. Apalagi ini Armada berhasil membawa Ifan ke studio yang notabene seluruh orang tahu ia masih belum "bisa" bernyanyi. Tawaran panggung masih belum terpikirkan olehnya, apalagi rekaman lagu baru sepeninggal istri tercinta Dylan Sahara juga teman seperjuangannya di Seventeen. Armada tidak sebegitu "ngoyo"-nya mempromosikan single ini. Padah...
Dee punya banyak banget cerita soal band baru yang satu ini... tapi dee sebel... dee kesel... ga tahu deh... berita itu akhirnya ya cuma buat dee aja sendiri gitu mungkin suatu saat klo dah waktunya baru bisa ditulis deh... ntar ditulis dulu deh spesial buat blog tercinta ini... sekilas dulu tapinya yah... ntar bersambung :p Yup... JAGOSTU band ini adalah hasil dirian, Eross 'So7' ma drummernya Brian. untuk melengkapi personel mereka ngajak bassis kawakan Yogyakarta Alam Segara... dia ini bassisnya Mondays juga Candles band yang vokalisnya lolos jadi jawara acara TV 'Reinkarnasi' terus sekarang jadi vokalis band EVO Helmi Zen... liat aja nama belakangnya.. dia ini dulunya vokalis band Zen jebolan Dreamband 2 asal Yogyakarta juga... JAGOSTU beda.. musiknya, liriknya, aransemennya... formasinya,... cara mereka berpakaian, cara pandang mereka, misi mereka... sekilas aja yah... seragam manggung or foto session mereka pake kaos polos, celana ketat item, sepati sneakers tingg...
Comments
Check Casino หารายได้เสริม Finder gri-go.com (Google Play). A look at some https://tricktactoe.com/ of the best gambling sites in the world. They offer a febcasino.com full game library,