Yulia Dian

Hujan, aku punya kisah baru Semalam ada angin kencang mengetuk Ia mencoba menghancurkanku Memporakporandakan segala yang telah kubangun Aku hanya bisa tertunduk Aku tak kuasa, Hujan Aku terkalahkan hak Aku terbinasakan kewajiban Aku termarjinalkan tuntutan Hujan, berdosakah aku jika menyerah? Apakah Tuhan akan marah? Itulah aku, Hujan Selalu untuk mereka Untuk orang-orang yang kuperjuangkan Seolah aku tak pernah memiliki ragaku sendiri Hujan, aku punya kisah baru Semalam ada angin kencang mengetuk Aku tak lagi mengenal aku Hujan, tolong lakukan satu Ingatkan aku sekali lagi, siapa aku?

Satu hati kembali terpatri Menanti kelabu untuk berlari Aku yang tergopoh-gopoh meraih Tak lagi mampu meniti Satu hati kembali terpatri Bersembunyi kelam untuk menangis Aku yang tergopoh-gopoh bermimpi Tak lagi mampu menjalani Desember Tak pernah bisa lebih ramah padaku Sepertinya ia punya satu kisah beku Desember Tak pernah bisa lebih cinta padaku Sepertinya ia punya satu rasa kelu Aku, menunggu Desemberku datang lagi Lagi...